Translate

Minggu, 07 Desember 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG UJI PH URINE



Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yaitu tentang uji urine dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan  untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengisi nilai mata pelajaran Biologi Semester II Kelas XI Tahun Ajaran 2013-2014. Di samping itu, Laporan Praktikum ini juga berfungsi sebagai penambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dalam kaitannya dengan topik Kandungan Zat-Zat makanan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Kamis, 27 Maret 2014


Kelompok IV




DAFTAR   ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 1
Daftar Isi                                                                                                  2

Bab I
1.1    Latar Belakang................................................................................................... 3
1.2   Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3   Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4   
1.4   Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
Bab II
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..................................................................... 5
2.2 Alat dan Bahan................................................................................................... 5
2.3 Cara Kerja.......................................................................................................... 5
Bab III
3.1 Tabel Hasil Pengamatan................................................................................... 6
3.2 Pembahasan ....................................................................................................... 6

Bab IV
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 7
4.2 Saran.................................................................................................................... 7

Daftar Pustaka ............................................................................................................... 8



BAB I
1.1 Latar Belakang
Sistem ekskresi adalah sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urine atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urine  beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml.
       Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang  sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh.
Pada uji praktikum kali ini kita lebih khusus membahas tentang alat ekskresi pada ginjal dimana yang dihasilkan ginjal adalah urin. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin.
Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urin yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami perubahan warna misalnya, atau  merasakan nyeri saat melakukan proses buang air kecil. Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab mengapa hal itu dapat terjadi. Jika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan pemeriksaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.     Berapakah pH urine yang diteliti ? Apakah artinya ?
2.    Bagaimana bau urine yang dipanaskan ?
3.    Apa yang sebenarnya terjadi bila didalam urine ditemukan adanya glukosa?
4.    Apa dampak kandungan protein didalam urine bagi kesehatan ?
1.3Tujuan Penelitian
1.     Untuk mengetahui pH dalam urine
2.    Untuk mengetahui adanya kandungan glukosa dalam urine
3.    Untuk mengetahui adanya kandungan protein dalam urine
4.    Untuk mengetahui bau urine yang dipanaskan
1.4Manfaat Penelitian
Dapat diketahui kandungan amonia, glukosa, protein dalam urine.



Bab II
2.1  Waktu  dan Tempat Pelaksanaan
Tempat  :  Laboratorium biologi SMA Negeri 1 Sekayu
Waktu   :  08.30-10.00 WIB
Tanggal   :  Kamis, 27 Maret 2014
 2.2 Alat dan Bahan
*    Urine
*      Korek api
*      Rak tabung reaksi
*      Pipet tetes
*      Tabung Reaksi ada 4 buah
*      Larutan biuret
*      Pembakaran Lampu spiritus
*      Penjepit tabung reaksi
*      Larutan benedict (campuran dari larutan Fehling A dan Fehling B)
*      Kertas indikator universal
2.3 Cara Kerja :
1.        Pengukuran PH
*      Masukan urine ke dalam tabung reaki 1
*      Masukan kertas indikator universal ke dalam urine
*      Amati perubahan warna nya dan tentukan PH dengan mencocokan warnanya dengan standar PH
2.       Mengamati bau amoniak dari hasil penguraian urea dalam urine
*      Masukan 1 ml urine ke dalam tabung reaksi 2
*      Jepit tabung reaksi dengan penjepit, kemudian panaskan dengan pembakaran spiritus, Amati bau nya
3.       Uji Glukosa
*      Masukan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi 3
*      Tambahkan 5 tates larutan benadict/ fehling A dan B pembakar spiritus
*      Amati perubahan warna yang terjadi
4.       Uji Protein
*      Masukan 2 ml urine ke tabung reaksi 4
*      Tambahkan 5 tetes larutan biuret dan biarkan ± selama 5 menit
Catatan !
1.     Uji Glukosa  : Urine + larutan benedict (Dipanaskan) èMerah bata
2.    Uji Protein   : urine + larutan biuret èUngu



BAB III
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
NO
Pengamatan
Hasil pengamatan
1
urine + indikator universal
PH 6 keatas
2
Urine dipanaskan
berbau amoniak
3
Urine + Fehling A dan B
di panaskan
Berubah warna menjadi  merah  bata
4
Urine + Larutan biuret
Tidak berubah warna


3.2 Pembahasan
1.      pH urine yang diteliti yaitu 6 keatas. Yang artinya urine tersebut bersifat netral atau sehat.
2.     Urine yang dipanaskan mengeluarkan bau amoniak.
3.     Yang sebenarnya terjadi bila didalam urine ditemukan adanya glukosa di sebabkan oleh menurunnya hormon insulin yang di hasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan terganggunya proses perombakan glikogen menjadi reabsorpsi glukosa dalam glomelurus dan penyakit ini di kenal dengan istilah Diabetes Melitus.
4.     Dampak adanya protein dalam urine bagi kesehatan yaitu adanya penyakit albuminuria, penyakit yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada alat filtrasi ginjal, terutama pada bagian glomerulus, maka protein akan lolos dari saringan ginjal dan keluar melalui urine.
Bab  IV
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 
*        Dapat diketahui kandungan zat yang terdapat dalam urine dengan melakukan uji amoniak, uji protein dan uji glukosa. Dari hasil uji kandungan urine, diketahui bahwa tidak ada endapan pada uji glukosa, dan uji protein , berarti urine itu sehat dan tidak ada kelainan.
*        Proses pembentukan urine :
·      Filtrasi (Penyaringan) : Penyaringan darah di glomerulus ,terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman. Menghasilkan urine primer/filtrate glomerulus.
·      Reabsorbsi (Penyerapan Kembali) : Penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.Terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle. Menghasilkan urine sekunder/filtrate tubulus.
·      Augmentasi (pengeluaran) : Penambahan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.Terjadi di tubulus distal dan menghasilkan urin sesungguhnya.
*        Unsur abnormal pada urine :
·      Protein       : Proteinuria (albuminuria) yaitu adanya albumin dan globulin  dalam urin dengan konsentrasi abnormal.
·      Glukosa      : Jika di dalam urine tersebut ditemukan adanya glukosa, maka urine tersebut tidak sehat atau mengidap penyakit diabetes melitus.


4.2  Saran
Setiap hari orang harus mengeluarkan berbagai zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.Tapi terkadang urin yang dikeluarkan menimbulkan bau yang tidak sedap, kebanyakan bau dari urin hanya bersifat sementara. Tapi jika hal tersebut terus berlanjut selama beberapa hari sebaiknya melakukan pemeriksaan kedokter. Perlu dilakukan lebih banyak percobaan lagi, agar bisa mengamati lebih teliti tentang kandungan di dalam urin.




Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar