Kata Pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yaitu tentang uji urine dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan
untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengisi nilai mata pelajaran
Biologi Semester II Kelas XI Tahun Ajaran 2013-2014. Di samping itu, Laporan
Praktikum ini juga berfungsi sebagai penambah wawasan khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca dalam kaitannya dengan topik Kandungan Zat-Zat
makanan.
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kamis, 27
Maret 2014
Kelompok
IV
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 1
Daftar Isi 2
Bab I
1.1 Latar
Belakang................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan
Penelitian .............................................................................................. 4
1.4 Manfaat
Penelitian .......................................................................................... 4
Bab II
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..................................................................... 5
2.2 Alat dan Bahan................................................................................................... 5
2.3 Cara Kerja.......................................................................................................... 5
Bab III
3.1 Tabel Hasil Pengamatan................................................................................... 6
3.2 Pembahasan
....................................................................................................... 6
Bab IV
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 7
4.2 Saran.................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 8
BAB I
1.1 Latar Belakang
Sistem ekskresi adalah sistem yang berperan dalam
proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan
tubuh, dalam bentuk larutan. Urine atau air seni adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses
urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urine beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau
khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan
air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat,
klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml.
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan
harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Setiap
hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses
tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan
zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem
ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah
sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh.
Pada uji
praktikum kali ini kita lebih khusus membahas tentang alat ekskresi pada ginjal
dimana yang dihasilkan ginjal adalah urin. Urin atau air seni atau air
kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin
sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui
sekresi urin.
Buang air
kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi
tidak normal apabila urin yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami
perubahan warna misalnya, atau merasakan
nyeri saat melakukan proses buang air kecil. Dari contoh tersebut tentu saja
terdapat sebab mengapa hal itu dapat terjadi. Jika hal itu terjadi maka yang
perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan pemeriksaan.
1.
Berapakah pH urine yang diteliti ? Apakah artinya ?
2.
Bagaimana bau urine yang
dipanaskan ?
3.
Apa yang sebenarnya terjadi bila
didalam urine ditemukan adanya
glukosa?
4.
Apa dampak kandungan protein
didalam urine bagi kesehatan ?
1.3Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pH dalam urine
2.
Untuk mengetahui adanya kandungan
glukosa dalam urine
3.
Untuk mengetahui adanya kandungan
protein dalam urine
4.
Untuk mengetahui bau urine yang
dipanaskan
1.4Manfaat Penelitian
Dapat diketahui kandungan
amonia, glukosa, protein dalam urine.
Bab II
2.1 Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium biologi SMA Negeri 1 Sekayu
Waktu :
08.30-10.00 WIB
Tanggal : Kamis, 27 Maret 2014
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Cara Kerja :
1.
Pengukuran PH
2.
Mengamati bau amoniak dari hasil
penguraian urea dalam urine
3.
Uji Glukosa
4.
Uji Protein
Catatan
!
1.
Uji Glukosa :
Urine + larutan benedict (Dipanaskan) èMerah
bata
2.
Uji Protein :
urine + larutan biuret èUngu
BAB III
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
NO
|
Pengamatan
|
Hasil
pengamatan
|
1
|
urine + indikator universal
|
PH 6 keatas
|
2
|
Urine
dipanaskan
|
berbau
amoniak
|
3
|
Urine + Fehling A dan B
di panaskan
|
Berubah warna menjadi
merah bata
|
4
|
Urine
+ Larutan biuret
|
Tidak
berubah warna
|
3.2 Pembahasan
1.
pH urine yang diteliti yaitu 6
keatas. Yang artinya urine tersebut bersifat netral atau sehat.
2.
Urine yang dipanaskan
mengeluarkan bau amoniak.
3.
Yang sebenarnya terjadi bila
didalam urine ditemukan adanya glukosa di sebabkan oleh menurunnya hormon
insulin yang di hasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan
terganggunya proses perombakan glikogen menjadi reabsorpsi glukosa dalam
glomelurus dan penyakit ini di kenal dengan istilah Diabetes Melitus.
4.
Dampak adanya protein dalam urine
bagi kesehatan yaitu adanya penyakit albuminuria, penyakit yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada alat filtrasi ginjal, terutama pada
bagian glomerulus, maka protein akan lolos dari saringan ginjal dan keluar
melalui urine.
Bab IV
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara
lain :
·
Filtrasi (Penyaringan) :
Penyaringan darah di glomerulus ,terjadi
di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi
sangat dekat oleh kapsula Bowman. Menghasilkan
urine primer/filtrate glomerulus.
·
Reabsorbsi (Penyerapan
Kembali) : Penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.Terjadi
di tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle. Menghasilkan urine
sekunder/filtrate tubulus.
·
Augmentasi (pengeluaran) :
Penambahan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.Terjadi di tubulus
distal dan menghasilkan urin sesungguhnya.
·
Protein :
Proteinuria (albuminuria) yaitu adanya albumin dan globulin dalam
urin dengan konsentrasi abnormal.
·
Glukosa :
Jika di dalam urine tersebut ditemukan adanya glukosa,
maka urine tersebut tidak sehat atau mengidap penyakit diabetes melitus.
4.2 Saran
Setiap
hari orang harus mengeluarkan berbagai zat yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh.Tapi terkadang urin yang dikeluarkan menimbulkan bau yang tidak sedap,
kebanyakan bau dari urin hanya bersifat sementara. Tapi jika hal tersebut terus
berlanjut selama beberapa hari sebaiknya melakukan pemeriksaan kedokter. Perlu
dilakukan lebih banyak percobaan lagi, agar bisa mengamati lebih teliti tentang
kandungan di dalam urin.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar